annyoung haseyo !!! ^^

ANNYOUNG HASEYO !!! ^^

Rabu, 16 Februari 2011

ff SHINee part 14

Aku dan eunhyuk tiba di kamar appa. Di dalam terdapat orang tua eunhyuk dan orang tuaku juga.
“anyoung haseyo !” ucapku dan eunhyuk sambil membungkuk di hadapan orangtua kami. Aku duduk di kursi kosong sebelah oemma dan eunhyuk duduk di kursi kosong di sebelah oemmanya.
“waah taerii, sekarang kau sudah tumbuh menjadi yeoja yang cantik ya” ucap oemma eunhyuk.
“kamsahamnida~” ucapku pelan sambil menundukkan kepalaku.
“ya sudah langsung saja ya, karena waktu yang sedikit dan appa masih punya tamu yang menunggu di luar. Eunhyuk… taerii… “ appa berhenti. Oemma memegang pundakku pelan lalu tersenyum miris kepadaku. Aku mulai merasakan atmosfer aneh melihat tingkah laku orangtuaku dan orangtua eunhyuk. Tiba-tiba saja, tanpa kuketahui sama sekali sebabnya, jantungku berdegup sangat cepat. Aku mengepalkan telapak tanganku yang mulai terasa mendingin.
“ne’.. ada apa appa ?” tanyaku lirih.
“minggu depan . . .” appa berhenti melanjutkan kalimatnya karena pandangan oemma kearah appa. Pandangan yang sama sekali tak dapat aku artikan.
“kami telah menjodohkan kalian dan pernikahan kalian akan dilaksanakan minggu depan !” kali ini appanya eunhyuk yang berbicara tegas. Aku merasakan seluruh tubuhku mendingin seketika. Nafasku terasa sangat sesak dan kepalaku terasa sangat sakit. Entah kenapa bulu kudukku tiba-tiba berdiri.
“bb…bbb….bbwae…bbbwaeyo ?” ucapku lemah sehingga sama sekali tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Air mataku mulai membendung. Aku menghadap oemma yang menunduk karena menangis. Karena tidak dapat jawaban dari oemma, aku menghadap eunhyuk yang tatapannya terlihat sangat kosong karena terkejut.
“ttt.. tapi appa… aku tidak bisa !!” kataku akhirnya yang berhasil mengumpulkan tenagaku untuk mengeluarkan suaraku walaupun terdengar gemetar.
“maaf taerii, kau dan eunhyuk tidak bisa menolak. Semuanya sudah kami urus untuk minggu depan” ucap oemmanya eunhyuk.
“tapi oemma . . .” eunhyuk terlihat membela diri tapi appa memotong perkataannya.
“pokoknya tidak ada tapi-tapian. Pernikahan tetap akan dilaksanakan minggu depan. Titik !!” ucap appa tegas lalu melangkah keluar kamar yang diikuti oleh appanya eunhyuk. Oemma yang masih menangis di tuntun keluar oleh oemmanya eunhyuk. Sedangkan aku dan eunhyuk, masih tediam membatu di tempat kami masing-masing.
“eunhyukie, apa kau setuju dengan pernikahan ini ?”ucapku sambil mengelap air mataku dengan punggung tanganku.
“ya kita harus menuruti kemauan mereka. Aku akan berusaha agar bisa jatuh cinta lagi padamu” ucapnya tanpa menatapku.
“mworagoyo ?”
“memang akan sulit untukmu melupakan taemin, tapi aku akan membantumu melupakannya. Dan kau tenang saja, aku akan membantumu untuk menjelaskan semua ini pada taemin” ucapnya terdengar pasti.
“ini tidak akan menjadi semudah yang kau pikirkan !!” ucapku lalu berdiri untuk keluar. Tapi baru beberapa langkah, eunhyuk sudah menarik tanganku sehingga menahan langkahku.
“APA ?! KAU PIKIR AKU AKAN MENERIMA PERNIKAHAN INI DENGAN SEMUDAH ITU HAH ?!?” teriakku sambil menghempaskan tangan eunhyuk keras lalu berjalan cepat menuju pintu untuk keluar. Aku memegang kepalaku yang mulai terasa sakit lagi.
“aku harus menemui taemin sekarang juga !” batinku sambil terus berjalan dengan gontai masih dengan memegang kepalaku yang makin terasa sakit.

EUNHYUK’S POV
Sebenarnya aku sudah mengetahui tentang hal ini sejak beberapa hari yang lalu. Hari itu appanya taerii mengunjungi rumahku saat aku dan keluargaku masih di seoul. Lalu tidak sengaja, aku mendengar ucapan mereka untuk menjodohkanku dengan taerii. Jujur saja, aku sangat kaget mendengar tentang hal itu. Tapi itu tidak terlalu sulit untukku karena aku sudah putus dengan pacarku 5 bulan lalu. Tapi aku tahu itu akan sulit untuk taerii yang aku dengar dari onew hyung jika dia sudah setahun lebih belakangan ini menjalin hubungan dengan taemin. Walaupun aku belum tahu taemin. Tapi aku juga tahu, bahwa aku tahu jika aku tidak akan bisa membantah perintah orang tua kami ini.
Jadi yang aku lakukan semua tadi itu hanya acting ! ya acting untuk meyakinkan bahwa aku baru saja tahu tentang hal ini tadi. Aku juga tidak mengerti kenapa aku bersedia dengan mudah menerima perjodohan ini. Dulu waktu kami kecil, aku memang suka padanya. Aku juga sering menyatakan cintaku padanya tapi aku tidak tahu apa arti cinta waktu itu. Tapi aku merasa sangat bersalah pada taerii karena dia pasti akan sangat sulit untuk melepas kekasih yang paling disayanginya, lee taemin.

TAERII’S POV
Aku berjalan pelan mengelilingi rumahku yang memang masih sangat ramai untuk menemukan dimana taemin. Aku terus berjalan sambil mengeraskan rahangku dan memukul-mukul kepalaku pelan untuk menghilangkan rasa sakit dari kepalaku. Pandanganku menjadi agak kabur. Aku berhenti di depan pintu dan menyender di bingkainya sambil mengerjap-ngerjapkan mataku. Aku mengedarkan pandanganku mengelilingi halaman rumahku yang dipenuhi banyak orang.
“ah itu dia !” gumamku melihat taemin sedang berkumpul bersama minho dan jonghyun oppa sekitar 7 meter di depanku. Baru selangkah aku berjalan, lagi-lagi aku merasakan sesuatu berjalan menuju tengorokanku dan berusaha untuk menerobos keluar dari mulutku. Aku kembali melihat kearah taemin berada dan mendapati minho sedang menatapku. Aku berlari kembali ke dalam rumahku dan langsung naik ke kamarku lalu menguncinya. Aku berjalan gontai ke dalam kamar mandi yang berada di kamarku lalu langsung memuntahkan semua isi perutku dalam closet. Aku meraba dinding kamarku dan berjalan pelan menuju kasurku.
“aigoo.. kenapa ini datang di waktu yang tidak tepat ? baiklah besok saja aku katakan tentang hal ini pada taemin” ucapku dalam hati sambil berbaring di atas kasurku.
------------------
“kenapa appa tega melakukan perjodohan ini ? taerii tidak mungkin begitu mudah untuk melupakan taemin apalagi minggu depan dia sudah menikah dengan eunhyuk !!” aku terbangun mendengar suara ribut dari ruang tv rumahku. Aku mengintip dari atas untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
“yaaa lee jinki !!! sejak kapan kau berani melawan appa hah ?” ucap appa yang suaranya tidak kalah keras dari onew oppa. Aku dapat mendengar suara tangisan oemma yang sedang duduk di sofa. Jika appa dan onew oppa sudah bertengkar, memang tidak ada yang bisa melerai keduanya.
“sejak appa memaksa adik kesayanganku untuk melepaskan miliknya yang paling berharga ! apa appa tahu ? taeminlah yang selama ini memberikan kekuatan kepada taerii untuk tetap hidup !”
“taemin ? oh lelaki miskin itu ? apa dia selama ini tahu bahwa taerii mengidap penyakit itu ? TIDAK !! jadi jangan berani kau bilang bahwa selama ini namja itu yang terus memberikan taerii semangat untuk hidup. Dia bertahan hidup karena ada uang ! uang yang terus membiayainya untuk menjalani pengobatan itu !!!!”
DEG !
Aku kaget mendengar semua perkataan appa barusan. Aku melangkah menuju tangga untuk turun kebawah dengan lemas sambil memegang pegangan tangga kencang. Onew oppa tidak membalas perkataan appa lagi. Tapi dapat aku lihat bahwa wajahnya sudah benar-benar marah sekarang. Aku berdiri sekitar 2 meter di belakang onew oppa. Appa menyadari keberadaanku, tetapi onew oppa tidak.
“ok. Tapi kenapa appa tidak menjodohkan aku seperti appa menjodohkan taerii dengan eunhyuk ?” aku menatap wajah appa dingin yang masih memandangku dengan tatapan kosong.
“omo ! sayang kau pasti muntah lagi ya ?” ucap oemma panic lalu memelukku yang masih tak bereaksi. Onew oppa baru menyadari keberadaanku lalu kaget melihat keadaanku yang mungkin terlihat sangat berantakan. Aku ingin sekali menangis tapi tidak bisa. Mungkin rasa marahku jauh lebih besar dibandingkan rasa sedihku.
“jadi appa menjodohkanku dengan eunhyuk hanya agar mempertahankanku untuk tetap hidup ? tapi sepertinya aku lebih senang jika terus bisa bersama taemin walaupun aku sakit-sakitan. Dia akan tetap bersedia menerimaku apa adanya walaupun setahun yang lalu dokter telah memvonisku untuk mati tahun ini !” ucapku lirih tapi terdengar sangat jelas.
“dongsaeng-ah kau jangan bicara seperti itu. Kau memang pasti akan mati tapi tidak untuk tahun ini, tahun depan, tahun depannya lagi ataupun tahun-tahun seterusnya” ucap onew oppa lembut memegang kedua pipiku sambil menatap kedua mataku. Matanya terlihat berair. Oemma masih terus menangis sambil memelukku dari samping.
“appa tidak peduli ! pokoknya kau tidak boleh berhubungan lagi dengannya. Jangan membawanya untuk menginjak rumah ini lagi kecuali aku yang menyuruhnya kesini !!! ARRASEO ?” ucap apa keras lalu berjalan kedalam kamarnya.
--------------------------------
Siang harinya aku sendirian di rumah. Appa pergi ke bandung untuk menemui rekan bisnisnya, oemma pergi ke rumah eunhyuk sedangkan onew oppa pergi ke rumah tunangannya. Aku melihat keadaan sekitar rumahku untuk memastikan aku benar-benar sendiri di rumah. Aku memencet keypad handphoneku cepat untuk mencari nomor handphone taemin.
“yoboseyo ?”
“yoboseyo jagiya~ bisakah kau datang ke rumahku sekarang ?” ucapku cepat.
“oh apa yang terjadi ? kenapa kau terdengar begitu terburu-buru ?” tanyanya dari seberang sana.
“aniyo~ aku sendirian di rumah jadi aku memintamu untuk menemaniku. Mau kan ?”
“oh arra. Ok aku akan tiba disana setengah jam lagi”
“ok sampai ketemu” ucapku mengakhiri pembicaraan kami di telepon. Aku sengaja mengajak taemin main karena aku kira ini waktu yang tepat untukku menceritakan tentang perjodohan itu. Mumpung appa sedang pergi jadi aku juga bisa leluasa mengajaknya kesini. Setengah jam kemudian bell rumahku bunyi dan aku kira itu taemin. Aku langsung membukakan pintu rumahku. Aku merasa tubuhku semakin melemas dan kakiku jadi tidak berfungsi dengan baik. Aku makin tidak bisa menjaga keseimbangan badanku sendiri. Dan mungkin taemin juga akan bingung melihatku memakai kacamata hari ini. Sama seperti kakiku yang semakin melemah, mataku juga makin tidak berfungsi sempurna bahkan dokter bilang aku hampir mengalami kebutaan.
“anyoung ! loh kok tumben kau pakai kacamata ?” tanyanya masih di depan pintu. Wajahnya terlihat bingung melihat penampilanku yang mungkin agak aneh. Aku hanya memakai kaos berleher lebar dan hot pants favoritku. Aku hanya tersenyum dan langsung menariknya masuk ke dalam rumahku.
“kkaja ! aku memintamu kesini untuk mengajariku bermain piano” ucapku masih menarik tangannya menuju ruang piano.
“uhmm bukannya kau sudah bisa kan jagi~ ?”
“eobso ! aku hanya bisa memainkan 2 lagu. Kau mau mengajariku memainkan lagu utada hikaru yang first love kan ?”
“oke jagiya~ !!!” ucapnya manja lalu merangkul pundakku.
Satu jam berlalu. Jari-jari tanganku mulai terasa sangat pegal setelah berkali-kali menekan tuts-tuts piano di depanku. Sekarang rasanya sangat sulit untuk menghafal not-not dari sebuah lagu dengan keadaan otakku yang semakin hari makin menjadi tidak berfungsi.
“aigoo.. jagi~ tanganku pegal” ucapku sambil mengibas-ngibaskan tanganku dan sedikit memutar-mutar leherku.
“mau aku pijit ?” tanyanya. Belum sempat aku menjawab, taemin sudah membalikkan badanku membelakanginya dan memijit-mijit pundakku pelan.
“hey kau tau ? sepertinya kau cocok untuk jadi seorang tukang pijit” candaku sambil tertawa kecil.
“ya. Tapi aku akan menjadi tukang pijit hanya untukmu jagi~” ucapnya pelan tepat di telingaku lalu memelukku dari belakang.
“gomawo” kataku masih membelakanginya. Taemin menyingkirkan rambut ikal panjangku yang menutupi punggungku lalu menciumnya pelan. Tapi tiba-tiba saja aku teringat akan perjodohanku dengan eunhyuk.
“aku harus memberitahunya sekarang juga” batinku. Tapi belum berkata apa-apa aku merasa mataku mulai mendung.
“taemin-ah !” ucapku pelan membalikkan badanku ke arahnya tapi tidak berani untuk menatap matanya.
“waegeudae’ ?” sekarang aku merasa air mataku mulai mengalir deras melewati rongga mataku. Taemin terlihat bingung dengan perubahan sikap yang terjadi begitu mendadak dari diriku.
“jagi~ kau kenapa ? kalau kau punya masalah, kau bisa menceritakan semuanya padaku” ucapnya sambil menangkupkan kedua tangannya di pipiku. Air mataku semakin mengalir deras.
“mianhe” bisikku di sela-sela tangisku.
“bwaeyo ?”
“ap. . .appa. . .” aku menatap matanya sekilas.
“appa menjodohkanku dengan eunhyuk” tangisku kembali pecah dan tak dapat aku kendalikan. Wajahnya terlihat menegang dan aku dapat melihat air matanya mulai membendung. Aku kira dia akan marah dan keluar meninggalkanku tapi perkiraanku salah. Taemin langsung memelukku erat, sangat erat sehingga dapat aku rasakan nafasnya sangat tidak beraturan.
“dan kau menerimanya ?” tanyanya masih memelukku.
“shireo ! aku tidak mau ! aku hanya mencintaimu dan aku bersedia memberikan segalanya untukmu !”
“nde’ ?” taemin melepas pelukannya. Wajahnya basah.
“bawa aku pergi dari rumah ini !” matanya terlihat membesar lalu dia menggeleng cepat.
“tidak. Cara seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah jagi~”
“lalu APA ?!” dia menunduk dan tidak menjawab.
“kita harus memecahkan masalah ini bersama. Gwenchana.. Aku akan selalu ada di sampingmu. Saranghaeyo” ucapnya lalu mencium bibirku dalam. Ciumannya kali ini sangat berbeda dengan ciumannya yang pertama dia berikan untukku beberapa waktu lalu. Kali ini ciumannya terasa lebih dalam dan kuat. Dia melumat bibir bawahku. Aku membalas ciumannya dan melumat bibir atasnya. Lalu lidahnya mulai bermain di dalam mulutku. Aku menggigit lidahnya pelan. Tapi lagi-lagi, aku merasakan isi perutku kembali ingin keluar. Aku berusaha sedikit menahannya dan melepaskan ciuman taemin.
“jakkaman !” ucapku mengatupkan gigiku dan hanya menggerakkan bibirku. Aku berdiri dan berjalan pelan menuju kamar mandi sambil menahan agar aku tidak memuntahkan isi perutku di depan taemin. Dia tetap tidak boleh tahu tentang penyakitku ini.
“eodiyo ?” tanyanya tapi aku mengabaikannya dan tetap berjalan pelan menuju kamar mandi.

TAEMIN’S POV
Yang ada di pikiranku sekarang hanyalah ingin membunuh manusia bernama eunhyuk itu. Memang bukan dia yang salah, tapi kenapa harus dengan eunhyuk ? pangeran kecil taerii. Jujur saja aku sangat tidak setuju dengan perjodohan yang di buat antara orangtua taerii & orangtua eunhyuk. Tapi bisa apa aku ? ya tidak ada yang bisa aku lakukan. Aku tidak mungkin bisa membantah kemauan orangtua taerii yang dikenal sangat keras terutama appanya. Yang hanya bisa aku lakukan sekarang mungkin hanya menenangkannya.
Ketika aku sedang memikirkan semuanya, taerii datang dari kamar mandi dengan wajah basah seperti sehabis mencuci mukanya. Lalu dia duduk kembali di sebelahku.
“jagi~ gwenchana ?” tanyaku.
“nde’ hanya sedikit pusing. Aku ingin istirahat. Tapi bisakah kau menemaniku dulu disini ?”
“yap tentu saja. Kkaja ! aku akan mengantarmu ke kamar”
Aku mengantar taerii ke kamarnya di lantai 2. Seingatku ini pertama kalinya aku masuk ke dalam kamarnya. Taerii langsung mengajakku duduk di sofa sebelah jendela dalam kamarnya.
“jagi~ apa kau sudah punya rencana untuk menyelamatkanku dari perjodohan ini ?” tanyanya sambil menyenderkan kepalanya di bahuku.
“belum. Jujur saja, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Mian” ucapku menggenggam tangannya.
“apa sebaiknya kau membawaku pergi saja ?” ujarnya lalu membaringkan diri dan meletakkan kepalanya di atas pahaku.
“hmm maksudmu ?” tanyaku tidak mengerti.
“kita kawin lari saja jagi~” ucapnya sambil menatap mataku dalam.
“tidak, aku tidak akan melakukan hal bodoh itu. Kalau kita melakukan hal itu, sama saja kita membawa diri kita ke dalam masalah yang lebih jauh lagi jagi~” kataku sambil mengelus ujung kepalanya lembut.
“jadi kita harus bagaimana ?” tanyanya. tangannya menarik kaosku pelan.
“sudah lebih baik kau tidur dulu. Biar aku yang memikirkannya”
“bisakah kau menyanyikan sebuah lagu untukku ?”
“lagu apa ?”
“on the night like this milik mocca”
“tapi kan ini bukan malam hari”
“lalu kenapa ? mereka membuat lagu itu bukan hanya untuk dinyanyikan pada malam hari kan ?”
“oke baiklah..”
On the night like this
There’s so many things I wanna tell you
On the night like this
There’s so many things I wanna show you
Cause when you’re around
I fell save and warm
Cause when you’re around
I can fall in love everyday..
And the kiss like this
There a thousand good reasons
I want to the stay…..

Beberapa menit kemudian taerii sudah benar-benar terlelap dalam tidurnya. Aku menggotongnya dan memindahkannya ke atas kasurnya. Lalu aku berbaring di sebelahnya dan menghadap ke arahnya.
“taeri-ah.. aku ingin kita selalu seperti ini. Jika aku dapat menghentikan waktu, aku akan menghentikannya sekarang juga. Jeongmal saranghaeyo~” bisikku tepat di telinganya. Aku memeluknya lembut lalu memejamkan mataku berharap waktu benar-benar berhenti saat ini.


>>>>TBC<<<<

don't forget to comment this ff !!
^^

3 komentar:

  1. woahhhh.. mo kawin lari nih ceritanya !
    hahaaha
    antara hyukie ato taem yaa..
    lanjooottt.. ^^

    BalasHapus
  2. hahaha gg mau kawin lari sama taemin ah gua !!
    maunya sama kyuhyun !! XDD
    *di gampar nyukie~*

    BalasHapus
  3. *ikutangampar*
    YAAAKKK~
    KYUKU !!!! >O<
    rimaaa.. inget! suami udah 3 (hyukkie abangku, teukie babeku, taem... apa yaa) masih mo nambah lagi ?? ckckckc

    BalasHapus